Mesin Tanam Acak Dalam Lajur (Drill Seeder)



Makalah Mesin Peralatan 1



Mesin Tanam Acak Dalam Lajur (Drill Seeder)





Oleh:

KELOMPOK II


IZZA NAZILA                      (0805106010059)
SHAFWANDI                       (0805106010050)
KHALID HARIS                  (0805106010044)
MUNTAHA FIKRI              (0805106010056)
MUHAMMAD UDAI          (0805106010055)
AL-QUDRI                            (0805106010040)
RAMLI HAMDANI             (0805106010046)
TEUKU BAHTIAR             (0805106010043)
                                    MAULANA                           (0805106010042)











UNIVERSITAS SYIAH KUALA
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
DARUSSALAM,BANDA ACEH
2010



KATA PENGANTAR

           
Puji dan syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Makalah
ini berjudul “ Mesin Tanam Acak Dalam Lajur (drill Seeder) ” ditulis untuk  memenuhi tugas mata kuliah Mesin Peralatan 1. Makalah ini membahas tentang cara kerja mesin tersebut pada saat penjatuhan benih tanaman kedalam tanah.
 Penulisan makalah ini dapat berjalan dengan lancar berkat bimbingan dari Bapak Muhammad Dhafir.,ST,M.Sc.Oleh karena itu,melalui pengantar ini,kami dari kelompok II mengungkapkan rasa terima kasih kepada beliau,dan kepada semua pihak yang telah ikut membantu.
Kami menyadari bahwa makalah ini mungkin belum cukup sempurna dijadikan sebagai sumber rujukan utama bagi mahasiswa dalam meningkatkan pemahaman . Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak.
                                                                                                                    




            Banda Aceh,5 Desember 2010
                 


                     Kelompok II





BAB  I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi  khususnya dalam bidang pertanian, sekarang ini telah dikembangkan berbagai jenis mesin penanam  yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam memudahkan proses penanaman sehingga dapat menghasilkan kinerja efektif dan efisien dengan keuntungan yang lebih besar pula.
Dalam bidang pertanian kegiatan penanaman merupakan salah satu kegiatan yang cukup penting dan juga menentukan hasil pertanian. Namun tidaklah hanya sampai disana, dalam kegiataan penanam juga memiliki perkembangan terutama terkait dengan alat/mesinnya. Alat/mesin pertanian selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya tingkat peradaban manusia. Walaupun demikian, para petani di Indonesia belum mengetahui adanya alat/mesin penanam.
Petani Indonesia masih memakai cara-cara tradisional dalam kegiatan penanaman, cara-cara itu selain menghabiskan tenaga dan waktu, juga menghabiskan biaya. Dengan demikian sudahlah menjadi kewajiban kita sebagai seorang mahasiswa teknik pertanian untuk memperkenalkan alat/mesin penanam yang modern tersebut sehingga dengan penggunaan alat/mesin penanam diharapkan menghemat waktu dan tenaga. Hasil yang didapat akan lebih memuaskan dibanding dengan memakai cara tradisional. Selain meringankan dalam kegiatan penanaman juga dapat mengetahui dosis penggunaan benih yang tepat yang telah diperhitungkan sebelum kegiatan penanaman Ada dua jenis alat dan mesin penanam, yaitu Seeder dan Rice Transplanter Penggunaan alat mesin pertanian untuk penanaman tersebut dapat memudahkan petani dalam melakukan penyebaran benih maupun penanaman bibit.



1.2 Tujuan penulisan makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
·         Mahasiswa mampu memahami kinerja /watak laku teknis dari mesin penanam pada saat mesin tersebut dioperasikan pada suatu lahan.
·         Mengetahui pengaturan bagian-bagiannya dalam kaitannya dengan
penggunaan mesin tersebut untuk melakukan penanaman suatu jenis tanaman dengan dosis penggunaan benih tertentu.

1.3 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah :
·         Diharapkan dengan kita mempelajari alat dan mesin penanam ini para mahasiswa akan mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi
alat dan mesin pertanian .
·         Mahasiswa mengenali dan memahami watak dan perilaku teknis baik mesin penanam maupun seeder,hingga pada bagian – bagiannya, beserta cara pengaturannya dalam hubungannya dengan
penggunaan mesin tersebut untuk melakukan penanaman suatu jenis tanaman dengan pengunaan benih tertentu.
·         Selain itu, mahasiswa juga dapat mempelajari kinerja mesin tanam acak dalam lajur (drill seeder) yang ditinjau dari berbagai aspek, seperti aspek mesin, aspek tanaman, juga aspek teknik operasionalnya.




BAB II
 ISI DAN PEMBAHASAN

2.1  Definisi dan Ruang lingkup Alat dan Mesin Tanam
Mesin penanam atau Seeder adalah suatu mesin yang berfungsi meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan seragam.
Alat dan Mesin Pertanian(mesin tanam) ini  dapat membantu petani dalam mengatasi masalah keterbatasan tenaga kerja,serta penggunaannya dapat membantu petani dalam memperluas garapan dan intensitas tanam dalam pelaksanaan kegiatan yang tepat waktu( Alihamsyah 1991, hal.108).
Sedangkan penanaman  itu sendiri merupakan usaha menempatkan biji atau benih didalam tanah pada kedalaman tertentu atau dengan kata lain menyebarluaskan biji diatas permukaan tanah atau menanamkan bibit tanaman didalam tanah  benih di dalam tanah (Irwanto 1980).
2.2 Tujuan Penanaman
Tujuan penanaman dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik (Purwadi, 1990).

2.2  Prinsip Kerja Mesin Tanam Acak Lajur
A.    Spesifikasi Mesin Alat Penanam Benih (Seeder)


Gambar : Seeder


spesifikasi mesin
kekuatan
1 orang
kapasitas kerja
0,3-0,4 ha/hari
Kedalaman Penanaman
Berfariasi
Penempatan Tray
1,0-1,3 cm
ketinggian air disawah
1-5 cm
Berat
120 kg
Dimensi :

-          panjang
200 cm
-          lebar
125 cm
bahan kontruksi :
Besi
-          persiapan tanaman

- ukuran bedeng/semai (ha)
1.2 m x 45 m


B.     Bagian-bagian Utama Mesin Tanam (Seeder)
Dalam alat mesin tanam (seeder) terdapat beberapa bagian pokok diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Hopper
Ø  Hopper merupakan bagian dari komponen mesin tanam yang berada di atas, yang berfungsi sebagai kotak penampung benih sebelum disalurkan atau ditanam pada tanah.
Ø  Hopper mempunyai peranan penting dalam proses berjalannya benih karena apabila desain hopper tidak bagus maka akan terjadi penumpukan benih yang akan menghambat proses penanaman.
2.      Seed Matering Device (SMD)
Ø  Seed matering device merupakan bagian dari alat tanah yang berada pada posisi tengah ataupun bawah yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran benih sehingga benih dapat jatuh dengan jumlah tertentu dan jarak tertentu sehingga proses penanaman bisa berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penanaman benih.
Ø  Jenis-Jenis Seed Matering Device :
a.       Horizontal Feed/Rotor matering devices
b.      Vertical Feed/Rotor matering devices

3.      Feed Tube
Ø  Feed tube berada pada posisi dibawah hopper yang berfungsi sebagai penyalur pengeluaran benih dari hopper sehingga dapat masuk/tertanam pas pada lubang tanam yang telah dibuat oleh furrow opener. Dalam pengalirannya diharapkan benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama dan kontinu.
Ø  Faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran benih :
a.      Panjang saluran
b.      Tingkat kekerasan alat
c.       Pemantulan pada dinding alat
d.      Hambatan pada dinding alat

4.      Furrow Opener (Alat Pembuat Alur)
Ø  Furrow opener berfungsi sebgai pembuka alaur tanam yang akan dimasuki oleh oleh benih (biji-bijian) sehingga benih dapat cepat tumbuh terlindung dari panasnya sinar matahari serta binatang penganggu.
Ø  Faktor-faktor  penentu kedalam benih yang akan ditanam :
a.       Jenis tanaman
b.      Kelengasan tanah
c.       Temperature tanah
Ø  Macam –macam Furrow Opener :
a.       Runner digunakan pada tanah gembur, halus dan rata.
b.      Hoe digunakan pada tanah keras berbatu, dan banyak akar.
c.       Disk digunakan jika penanaman dilakukan pada lahan yang luas, dimana sangat dibutuhkan kecepatan tinggi dalam proses penanaman.


5.      Covering Device(alat penutup alur)
Ø  Corvering device berfungsi untuk menutup alur tanam sehingga tidak terjadi kavitsi lengas (tanah yang kering padat dan cepat menguap) yang bisa menyebabkabkan benih tidak dapat tumbuh dengan baik/tidak tumbuh (Rahmat Ariza,2010).
 
C.    Cara Kerja Mesin Tanam Acak

Prinsip kerja mesin tanam acak  adalah perputaran mesin (motor) baik motor bakar maupun motor bensin yang akan memutarkan SMD, sehingga terjadi sirkulasi perputaran benih yang menyebabkan benih masuk kedalam SMD dengan jumlah tertentu sesuai dengan setingan (pengaturan), yang kemudian disalurkan pada feed tube yang selanjutnya ditanam pada alur yang telah dibuat oleh furriw opener dan kemudian ditutup oleh converind device sehingga tertutup dan terhindar dari koservasi legas.

Mesin tanam benih secara acak dalam lajur, biasanya pada setiap alur tanam, benih dijatah dari hoper oleh suatu silinder yang digerakkan dengan roda tanah (ground wheel). Jumlah benih per satuan waktu atau laju benih dikontrol melalui lebar bukaan yang dapat diatur. Benih tersebut melewati tabung penyalur benih jatuh secara gravitasi ke lubang tanam yang dibuat oleh pembuka alur, bisa berupa disk atau bentuk lain.
Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relative tinggi. Sebagian besar alat penanam dilengkapi dengan alat penutup tanah.
Mesin yang dipergunakan untuk menempatkan benih di dalam tanah serta menutupinya sekaligus dalam satu lintasan akan menghasilkan larik-larik tertentu. Jika larik-larik ataupun bedengan-bedengan tersebut cukup renggang untuk memungkinkan dilakukannya pekerjaan menggunakan mesin di sela-sela larikan guna keperluan pendangiran ataupun pekerjaan pemeliharaan lainnya, cara tanam jenis ini disebut sebagai tanam-larik (row-crop planting), jika sebaliknya disebut sebagai tanam-rapat (solid planting). Dengan demikian bijian yang diicir dalam larik berjarak 15 sampai 36 cm adalah termasuk bentuk tanam rapat, sedangkan penanaman bit dengan jarak 51 cm dikatakan sebagai tanam larik.
Penebaran benih dan pola pertanaman dengan alat penanam (seeder) ini dapatdigolongkan menjadi 5 macam diantaranya :
a)      Broadcasting (benih disebar pada permukaan tanah)
ialah penyebaran benih secara acak di atas permukaan tanah. Fungsi umum sebuah broadcaster ialah menakar pengeluaran benih dan menyebarkannya secara merata di atas luasan tanah tertentu.

b)     Drill Seeding  / Icir (benih dijatuhkan secara random dan diletakkan pada kedalaman tertentu dalam alur sehingga diperoleh jalur tanaman tertentu)
ialah penjatuhan benih secara acak dalam alur serta menutupinya kembali untuk memperoleh larik-larik dengan jarak tertentu.


c)      Precision Planting / Tanam benih tunggal (benih ditanam secara tunggal dengan interval yang sama dengan alur)
ialah penempatan secara cermat satu per satu benih pada jarak yang kira-kira sama dalam larik-larik.

d)     Hill Dropping / Tanam jumput (kelompok benih dijatuhkan secara random dengan interval yang hampir sama dengan alur)
ialah penempatan sejumlah benih dalam larikan dengan jarak yang kira-kira sama.

e)      Chezktow planting
Ialah benih diletakkan pada tempat tertentu sehingga diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang sama.

f)       Penyetelan
Penyetelan ini berfungsi untuk mengatur seeder sehingga diperoleh penebaran benih dengan jumlah dan jarak (lebar alur) yang diharapkan kecuali pola penebaran broadcasting.

Tanam rata biasanya dikerjakan menggunakan salah satu dari kedua cara pertama, sedang tanam larik bisa mencakup semua cara di atas selain sebar.
D.    Piranti Penakar Pengeluaran Benih Pada Mesin tanam acak
Piranti untuk menakar pengeluaran benih tunggal biasanya mempunyai sel-sel pada suatu bagian yang berputar atau mempunyai susunan tertentu guna memungut benih tunggal dari suatu onggokan benih.
Mesin penanam dengan piring horisontal merupakan contoh yang paling umum dari jenis sel ini. Dua jenis dasar tampungan (hopper) Piring dengan sel samping dan penjatuhan samping cocok untuk penanaman benih yang cukup besar serta datar seperti jagung. Cincin stasioner yang melingkari piring haruslah terpasang pas agar diperoleh unjuk kerja yang terbagus, dikarenakan cincin tersebut merupakan satu sisi dari sel. Piring dengan lubang-lubang bulat atau oval sebagai ganti sel persegi saling dapat dipertukarkan guna mengicir atau menanam secara jumputan benih dari berbagai tanaman lajur. Diperlukan suatu pemilihan besarnya piring untuk memenuhi kebutuhan bagi berbagai jenis dan ukuran benih serta jarak tanam.
Suatu mesin penanam berpiring horizontal memiliki piranti penyapu berpegas  yang ditumpangkan di bagian atas lempeng serta menyapu benih yang berlebih pada saat sel bergeser di bawahnya. Suatu piranti pendorong berpegas akan mendorong benih keluar dari sel ketika sel berada di atas tabung penyalur. ialah sebuah susunan mesin penanam benih tunggal, memiliki diameter kecil, sel yang ukurannya tepat serta suatu piranti pendorong yang terjulur dekat sel-sel.
1.      Piranti penakar piring miring memiliki mangkuk-mangkuk atau sel-sel mengelilingi garis tepi yang diputar melalui suatu tumpukan benih yang memperoleh benih lewat rongga di bawah tampungan, menarik benih ke atas melalui lintasan sebelah atas perputaran piring serta menumpahkannya ke dalam tabung penyalur. Suatu sikat stasioner biasanya digunakan untuk lebih terjaminnya pelepasan benih. Benih ditangani secara lebih halus dibandingkan pada piring datar karena pada piring miring tidak terdapat piranti penyapu. Unit penakar ini memiliki suatu piring bersel tepi dengan tersedia ukuran-ukuran untuk disesuaikan dengan berbagai jenis benih sayuran kecil. Piring beserta cincin pelingkarnya dibuat secara cermat agar diperoleh ukuran sel yang seragam guna penakaran benih tunggal.
2.      Piranti penakar tegak seperti yang sering digunakan untuk penanaman benih tunggal pada sayuran dan bit. Beberapa jenis di antaranya tidak menggunakan tabung penyalur, menempatkankan penakar serendah mungkin dan menuangkan benih langsung ke dalam alur. Juga tersedia penakar tegak yang mangkuk-mangkuk benihnya diputar melalui suatu onggokan benih dangkal; memungut benih-benih tunggal, membawanya berputar melewati bagian atas perputaran piring serta menumpahkannya pada saat benih bergerak ke arah bawah.
Jenis lain piranti penakar benih tunggal memiliki rongga-rongga dalam sebuah sabuk, dibuat berukuran sesuai dengan benihnya. Benih dari tampungan memasuki ruang di atas sabuk melalui lubang A serta diatur pada suatu ketinggian yang terkendali. Ketika sabuk bergerak searah jarum jam, penyapu benih yang berputar berlawanan arah menyingkirkan benih-benih yang berlebih sehingga hanya tertinggal satu benih dalam tiap rongga. Benih di dalam rongga diangkut di sepanjang landasan bawah dan ditumpahkan dari sabuk di bawah roda penolak benih. Tiadanya suatu piranti penjamin penumpahan menyebabkan terjadinya sedikit keragaman jarak tanam.
Dua tipe piranti penakar benih tunggal yang tak menggunakan sel ditunjukkan pada. Masing-masing jenis dapat menyesuaikan diri dengan variasi normal ukuran dan bentuk benih yang dihadapi pada suatu jenis benih tertentu. Unit yang dirancang untuk seluruh jenis jagung. Sejumlah 12 jari, berpegas dan digerakkan dengan nok, pada lengan-lengan radial akan berputar, memungut satu benih atau lebih pada saat bergerak melampaui onggokan benih. Semua benih terkecuali satu akan dilepaskan pada saat masing-masing jari melewati dua lekukan kecil dekat bagian puncak piringan stasioner. Dalam putaran tersebut selanjutnya jari akan lewat di depan suatu lubang pada piringan dan menyentil butir yang tertinggal ke dalam salah satu dari 12 sel pada roda benih yang berputar di sebelahnya. Roda benih akan menuangkan butir-butir tunggal ke dalam alur.
Sistem penakar tekanan udara (pneumatik) memiliki suatu penampung terpusat dan satuan penakar yang melayani 4, 6, atau 8 larik. Drum benih yang diputar dari roda tanah memiliki satu baris melingkar lekukan benih berlubang untuk tiap larik tanaman. Tandon benih yang dangkal dipertahankan secara otomatik di dalam drum melalui aliran gravitasi dari penampung. Sebuah kipas yang diputar PTO mengalirkan udara ke dalam drum, mempertahankan suatu harga tekanan kira-kira 4 kPa di dalam drum dan di dalam wadah. Udara keluar melalui lubang-lubang pada lekukan-lekukan benih sampai sebuah benih memasuki sebuah lekukan dan menutupi lubang. Setelah itu perbedaan tekanan akan menempelkan tiap benih pada lekukan selama drum yang berputar membawanya melewati sebuah sikat stasioner di dekat puncak, yang akan menyikat benih berlebih. Roda-roda penutup aliran udara pada bagian puncak drum dalam sesaat menutup lubang, menyebabkan benih terjatuh ke dalam pipa penyalur. Aliran udara melalui tabung penyalur menghantarkan benih ke bagian penanam dan menjatuhkannya kedalam alur. Sistem ini dirancang bagi tanaman semacam jagung, buncis, serta cantel. Untuk masing-masing jenis benih digunakan drum yang berbeda.
Prinsip kerja tekanan udara juga dimanfaatkan pada piranti penakar satu larik pada unit penanam. Kipas kecil yang digerakkan oleh motor listrik yang dicatu dari sistem pelistrikan traktor memberikan tekanan udara ke dalam ruang penakar. Benih-benih yang ditangkap di depan lubang pada lekuk-lekuk benih dibawa ke atas serta berputar berlawanan arah jarum jam pada unit seperti terlihat pada. Benih dilepas ke dalam tabung penyalur pada saat lekuk melewati suatu penghalang yang menutup tekanan udara pada bagian depan (sebelah kiri) rotor. Untuk jenis benih yang berbeda, digunakan piringan yang berbeda
Pada semua piranti penakar tersebut di atas, jarak tanam rata-rata ditentukan oleh perbandingan antara kecepatan linier atau kecepatan keliling (periferal) unit penjumput benih (ceruk, jari-jari, dsb) dan kecepatan maju mesin penanam dan oleh jarak antara penjumput benih per unit penakar. Pada beberapa unit penakar, tersedia lempengan, sabuk, atau rotor dengan jumlah ceruk yang berbeda, namun cara yang paling umum guna mengubah jarak tanam ialah dengan mengubah perbandingan kecepatan.
E.     Fungsi Sebuah Mesin tanam Acak
Dengan mengecualikan broadcaster, sebuah mesin penanam benih harus dapat memenuhi semua fungsi mekanis berikut ini:
1.      membuka alur benih dengan kedalaman yang tepat.
2.       menakar pengeluaran benih.
3.      menempatkan benih dalam alur dengan suatu pola yang sesuai.
4.       menutupi benih serta memadatkan tanah di sekitar benih dengan tingkat kepadatan tertentu sesuai dengan jenis tanamannya.
Di samping itu, mesin penanam tidak boleh menyebabkan rusaknya benih sehingga mempengaruhi perkecambahan. Benih haruslah ditempatkan dalam tanah sedemikian sehingga seluruh faktor yang berpengaruh terhadap perkecambahan sebisa mungkin bersifat mendukung berlangsungnya perkecambahan. Oleh kartena ketepatan waktu merupakan hal yang sangat penting pada kebanyakan pekerjaan penanaman, perlulah bahwa sebuah mesin penanam dapat memberikan fungsi-fungsi tersebut secara cermat pada kecepatan kerja yang cukup tinggi.
F.     Kebutuhan benih
Benih adalah bahan pertanaman berupa biji yang berasal dari biji yang
terpilih. Sedangkan biji yang terpilih adalah biji yang telah mengalami seleksi atau pemilihan terlebih dahulu (Soedianto,1982).
Mutu benih yang dapat mencapai hasil yang maksimal mencakup mutu
genetis, mutu fisik, mutu fisiologis. Sedangkan viabilitas benih dipengaruhi oleh
faktor genetik dan lingkungan selama pembentukan benih. Kerusakan mekanik
akibat pengolahan, serangan mikroorganiisme, serta umur dan kemunduran benih
(Budiarti,1993).
 Beberapa sifat fisik benih yang mempengaruhi penggunaan mesin penanam
adalah sebagai berikut (Anonim, 2008) :
a)      Ukuran
b)     Bentuk
c)      Keseragaman bentuk dan ukuran
d)     Jumlah persatuan volume
e)      Ketahanan terhadap tekanan dan gesekan
Untuk suatu jenis tanaman erat hubungannya antara jarak tanam atau jumlah populasi per satuan luas dengan hasil yang akan diperoleh (pada suatu tingkat kesuburan dan penyediaan air tertentu).
Untuk itu harus diperhitungkan jumlah benih yang optimum dan kemungkinan pengolahan lain sesudah tanam dan panen. Hal ini ada hubungannya dengan jenis dan penggunaanperalatan yang dipakai selama budidaya tanaman. Kebutuhan benih per hektar dapat dihitung dengan mempertimbangkan jumlah populasi tanaman per hektar dan faktor kualitas benih.
Kebutuhan benih per hektar dapat dihitung dengan mempertimbangkan jumlah populasi tanaman per hektar dan faktor kualitas benih.

Rumus :

N = (100 AQ)/X
dimana :
N = jumlah benih per hektar (Kg)
A = jumlah populasi tanaman per hektar (dalam jutaan)
X = faktor kualitas benih (%).

Benih harus ditanam pada kedalaman tertentu pada tanah agar dapat tumbuh dengan baik.
*      Benih yang ditanam terlalu dalam (lebih dari 10 cm) akan sulit tumbuh karena cepat membusuk, sebaliknya benih yang ditanam terlalu dangkal (misalnya sangat dekat dipermukaan tanah) akan cepat kering dan juga akan mengalami kesulitan untuk tumbuh.
*      Umumnya benih ditanam pada kedalaman Benih 3 - 5 cm didalam tanah. Untuk pertumbuhan yang baik setelah perkecambahan, maka populasi benih dalam setiap luasan perlu diatur. Sebab populasi yang terlalu padat akan menyebabkan tanaman muda saling bersaing satu sama lain dalam mendapatkan makanan sehingga hasil panennya tidak maksimal. Sebaliknya populasi tanaman yang terlalu sedikit jelas juga tidak akan memberikan hasil panen yang maksimal.
*      Kemampuan suatu benih untuk tumbuh setelah ditanam bergantung pada varietas benih, kondisi tanah dan air serta lingkungan hidupnya. Apabila tanah ditanam dengan menggaunakan alat tanam, maka mekanisme kerja dan alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanah yaitu berpengaruh pada kedalama tanaman, jumlah benih per lubang, jarak antar lubang dalam baris dan jarak antar baris. Disamping itu ada kemungkinan kerusakan benih dalam proses aliran benih dalam alat tanam. Hal ini tentu saja harus dihindari.
*      Karena itu selain pengaturan kedalaman tanam juga diperlukan pengaturan populasi pertumbuhan. Untuk memudahkan kerja petani, maka harus digunakan alat tanam yang dapat melaksanakan fungsi tersebut.

2.3  Kelebihan dan Kekurangan Mesin Tanam Acak

ü  Kelebihan
1.      kelompok benih dijatuhkan secara random dengan interval yang hampir sama dengan alur.
2.      Dapat mengatur seeder sehingga diperoleh penebaran benih dengan jumlah dan jarak (lebar alur) yang diharapkan kecuali pola penebaran broadcasting.
3.      Dapat mengatur menyeragamkan jarak antar tanaman sehingga antar tanaman pertama dan berikutnya tidak terjadi overlapping atau tidak terlalu jauh.
4.      Dilengkapi dengan alat penutup tanah

ü  Kekurangan
1.      Biaya awal lebih mahal
2.      Biaya perawatan lebih mahal




BAB III
KESIMPULAN

Dari uraian tentang pembahasan,dapat diambil beberapa kesimpulan :
*      Mesin penanam drill seeder merupakan jenis penanam benih biji-bijian dan dapat digunakan pada tanah yang kering.
*      Besarnya pembukaan pada seed matering device (SMD) mempengaruhi
jumlah benih yang keluar. Semakin besar pembukaan SMD semakin banyak benih yang dikeluarkan.
*      Semakin besar pembukaan SMD semakin tinggi kecepatan kerja mesin
penanam dan semakin besar kebutuhan benih yang dibutuhkan per hektar
areal luasnya.
*      Fungsi Sebuah Mesin tanam Acak :
1.      membuka alur benih dengan kedalaman yang tepat.
2.       menakar pengeluaran benih.
3.      menempatkan benih dalam alur dengan suatu pola yang sesuai.
4.      menutupi benih serta memadatkan tanah di sekitar benih dengan tingkat kepadatan tertentu sesuai dengan jenis tanamannya.





DAFTAR PUSTAKA

Ahmad shodik,2010. Pengenalan dasar alat dan mesin penanam.    (http://materikuliahq.blogspot.com/2010/02/pengenalan-dasar-alat-dan-mesin-penanam.html)[Jumat, 05 Februari 2010].


Irwanto, A.K., 1983, Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor; Bogor.

Purwadi, T., 1999, Mesin dan Peralatan, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada; Jogjakarta.

Sukirno. 1999, Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian .Universitas
Gadjah Mada ;Jogjakarta.
Tasliman,1996.  Peralatan Tanam. Program Studi Teknik Pertanian
Fakultas Pertanian. Universitas Jember ; Jember.
Rahmat ariza, 2010. Tentang mesin penanam seeder. http://rahmatap.blogspot.com/2010/07/sekilas-tentang-mesin-penanam-seeder.html




LAMPIRAN GAMBAR MESIN TANAM ACAK






0 Response to "Mesin Tanam Acak Dalam Lajur (Drill Seeder)"