PERMAINAN GASING, KASTI, LAYANG-LAYANG
DAN MAIN HADANG
DISUSUN
O
L E H :
?????????????????
NPM.
11111111111
UNIT
00
UNIVERSITAS ??????????????
BANDA ACEH
2015
1. Gasing
Gasing menggunakan mainan
yang terbuat dari kayu berbentuk kerucut dan tali.
Cara bermain:
Memainkannya adalah dengan
memutarnya, dengan cara melilitkan tali pada ujung kerucut, kemudian
dilemparkan ke bawah sampai tali tertarik dan gasing berputar. Lemparan juga
boleh diarahkan ke gasing lain agar terjatuh. Dibuat lingkaran untuk arena
melemparkan gasing. Gasing yang berputar tidak boleh keluar dari lingkaran
tersebut. Gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya.
Aturan Permainan Gasing
Permainan gasing bisa dimainkan
oleh banyak orang. Siapa yang paling lama putarannya dialah yang dapat
memenangkan permainan itu. Namaun biasanya aturan permainan gasing disetiap
daerah berbeda-beda. Tapi tetap pada inti yang sama, yaitu pemenang adalah
gasing yang putarannya terlama. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun
sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk
hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon,
sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing
berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.
2.
Kasti
Lapangan Bola
kasti
Kayu Pemukul
Kayu pemukul terbuat dari kayu panjangnya 50 – 60 cm.
Penampang bulat telor (oval), lebar tidak lebih dari 5 cm dan tebalnya 3.5 cm.
Panjang pegangan antara 15 – 20 cm, tebal 3 cm, boleh dibalut.
Bola
Bola yang digunakan adalah bola kasti, yang terbuat
dari karet atau kulit, ukuran lingkaran antara 19 -20 cm, dan beratnya 70 -80
gram.
Lama bermain
Lama pertandingan kasti sekurang-kurangnya 2 x 20 menit
dan selama-lamaya 30 menit, dan waktu istirahat 10 menit.
Regu
Setiap regu terdiri atas 12 orang pemain. Salah
seorang ditunjuk menjadi pemimpin (kapten). Setiap pemain memakai nomor dada.
Giliran memukul bola berdasarkan urutan nomornya. Selama pertandingan urutan
nomornya tidak boleh diganti. Wasit memperbolehkan adanya pergantiaan pemain.
Wasit
Wasit bertugas memeimpin pertandingan. Nilai- nilai
dicatat oleh seorang pembantu wasit yang berada di luar lapangan, dekat dengan
batas antara ruang pemukul dan ruang bebas. Wasit dibantu 3 penjaa garis
(samping kiri, samping kanan, dan belakang).
Wasit harus mempunyai peluit yang dapat didengar
dengan jelas di seluruh lapangan.
Peluit dibunyikan dengan:
a.
Satu tiupan panjang;
Bila tukar tidak bebas
b.
Dua tiupan pendek;
1. Bila pukulan salah
2. Bila pukulan lucas
c.
Dua tiupan panjang
1.
Bila tukar bebas
2.
Bila bola hilang
3.
Bila wasit menghentikan permainan karena suatu hal,
d.
Tiga tiupan panjang
1.
Bila permainan akan dimulai
2.
Bila permainan selesai
Regu lapangan
Pemaian penjaga bebas berdiri baik di dalam maupun di
luar lapangan dengan ketentuan;
a.
Tidak boleh berdiri di ruang bebas
b.
Tidak boleh ada pemain lain di dalam ruang pemkul, kecuali pelambung dan
pembantunya.
c.
Jalan lurus dari ruang pemukul ke tiang pertolongan tidak boleh dirintangi.
Pelambung
Seorang dari regu lapangan menjadi pelambung. Ia
melambungkan bola dari dalam petaknya. Selama pertandingan, pelambung dapat
ditukar atau diganti dengan pemain lain oleh pemimpin regu, asal pada waktu
bola tidak dalam permainan.
Pembantu
Pembantu pelambung berdiri dibelakang pemukul, dengan
jarak sekurang-kurangnya 2 langkah ( ± 1.50m )
Melambung
Pelambung melambungkan bola dengan cara mengayunkan
tangan dari bawah ke sepan pemukul. Ia berdiri di dalam petaknya dengan kedua
belah kakinya menginjak tanah. Waktu melambungakan bola, tidak boleh dengan
gerakan pura-pura. Bila hal ini terjadi walaupun sudah diperingatkan oleh
wasit, wasit berhak menyuruh pemimpin regu untuk mengantinya.
Lambungan betul
Bola dilambungkan betul ;
1.
Bila bola seolah-olah akan mengenai pemukul atau dekat sekali kepada
pemukul, tidak lebih tinggi dari kepala, dan tidak boleh lebih rendah dari
lutut.
2. Bila bola melambung di tempat yang ditunjukan oleh
pemukul.
Lambungan salah
Lambungan salah apabila tidak memenuhi syarat
lambungan betul
Banyaknya pukulan
Setiap anggota regu hanya berhak atas asatu pukulan
saja. Pembebas adalah pemain dari regu pemukul yang mendapat giliran memukul
pada saat anggota regu lainnya sedang berdiri di dalam lingkaran tiang
pertolaongan atau tiang bebas. Ia berha mendapatkan hak pukul 3 kali.
Pukulan betul
Pukulan dinyatakan betul apabila bola yang dipukul
melampai garis pukul, dan tidak melewati garis samping sebelum bendera tengah
dengan tidak lebih dahulu mengenai tanah, pemain atau tiang pertolongan.
Pukulan salah
Yang dinyatakan pukulan salah adalah;
a.
Jika bola jatuh di atas atau di belakang garis pukul atau perpanjangannya
b.
Jika bola terpukul dengan tangan
c.
Jika bola setelah dipukul jatuh mengenai pemukul sendiri, pelambung atau pembantunya,
sedang mereka berada di ruang pemukul
d.
Jika bola melambung melewati garis samping sebelum bendera tanah dengan
tidak lebih dahulu mengenai tanah, pemain atau tiang pertolongan.
e.
Jika bola jatuh atau berguling-guling di dalam ruang
bebas
Pukulan lucas
Yang dinyatakan pukulan lucas adalah jika dalam
ussahanya memukul bola, kayu pemukul tidak mengenai bola.
Kayu pemukul keluar
Sehabis memukul kayu pemukul harus diletakan diruang
pemukul. Jika kayu pemukul jatuh di luar garis maka pemukul tidak berhak
mendapatkan nilai, kecuali jika ia sempat membetulkan kayu pemukul, sebelum
menyentuh tiang pertolongan. Sesudah menyentuh tiang pertolongan masih dapat
membetulkan kayu pemukul, tetapi ia harus lari ke tiang bebas.
Lari sesudah pukulan betul
Sesudah pukulan betul, pemukul harus lari ke tiang
pertolongan atau salah satu tiang bebas, dan dapat langsung kembali ke ruang
bebas. Lari dari tiang bebas ke tiang bebas yang lain tidak diperbolehkan.
Lari sesudah pukulan salah atau lucas
Jika ada pukulan salah atau lucas, yang boleh lari
hanya si pemukul sendiri, tetapi tidak boleh lebih jauh dari tiang pertolongan.
Jika pukulan salah atau lucas bola dimainkan oleh regu lapangan (missalnya
usaha melempar pelari itu), maka semua pelari pada tiang pertolongan dan tiang
bebas boleh meneruskan perjalanannya.
Bola dinyatakan sebagai bola mati;
a.
Jika bola sudah ditangan pelambung yang sudah siap berdiri di petak
pelambung
b.
Jika pukulan salah
c.
Jika bola hilang
d.
Jika bertukar bebas
Bola dalam permainan
Bola dinyatakan dalam permainan;
a.
Setelah pukulan baik/betul
b.
Setelah pukulan salah/lucas, bola dimainkan regu lapangan
c.
Setelah tanda bola hilang, bola sudah ditemukan lagi
Melempar
Lemparan dianggap sah apabila lemparan itu langsung
mengenai pemain dari regu pemukul. Lemparan boleh mengenai seluruh tubuh
kecuali lemparan yang mengenai kepala dinyatakan tidak sah.
Bertukar tempat tidak bebas
Jika seorang regu pemukul kena lempar, maka mulai saat
itu juga regu lapangan menjadi regu pemukul dan regu pemukul menjadi regu lapangan.
Pertukaran bebas terjadi;
a.
Setelah 5 bola tangkap dan belum terjadi pertukaran
b.
Jika pukulan terakhir dari pembebas merupakan pukulan salah, atau ruang
bebas telah dibakar, karena tidak ada seorangpun dari regu pemukul yang tinggal
c.
Jika pelari yang masuk ke ruang bebas melewati garis belakang ruang bebas
d.
Jika pemain dari regu pemukul keluar ruang bebas tidak untuk memukul
e.
Jika pemain dari regu pemukul keluar dari batas lapangan
f. Jika kayu pemukul pada
waktu untuk memukul terlepas dari tangan pemukul
Pembebas
Seorang pemain dari regu pemukul mendapat giliran
memukul, sedang semua anggota pemukul lainnya masih berlindung pada tiang
pertolongan atau tiang bebas, maka ia disebut “pembebas”
Pembebas berhak memukul 3 kali pukulan. Jika ada
seorang masuk setelah pukulan pertama atau kedua, maka ia masih berhak memukul
1 kali lagi
Membakar
Setelah pukulan terakhir dari pembebas, setiap pemain
berhak membakar. Yang dimaksud membakar adalah berdiri dengan kedua kaki di
dalam ruang bebas dengan membanting bola.
3. Layang-layang
Dalam bermain
layang-layang, anak-anak kecil itu sudah mematuhi beberapa peraturan tak
tertulis. Dan jangan sekali-sekali melanggarnya, sebab sangsi tertentu akan dia
terima. Ini berarti mereka telah menyerap nilai-nilai etis tertentu yang
berkaitan dengan persoalan boleh-tidak boleh melakukan sesuatu.
Udara lepas adalah
arena pertarungan antar layangan. Layaknya arena pertarungan lain, di sana juga
terlibat gengsi, pertaruhan, adu strategi, intimidasi, dan resistensi. Jika
seharian penuh sebuah layangan berhasil tetap melayang di udara, berarti dialah
sang jagoan hari itu, sang jawara yang sudah bikin keok layangan lain. Dan
keesokan harinya, bisa jadi dia dihindari oleh layangan lain, bisa pula
mendapat banyak tantangan demi merebut posisinya sebagai jagoan.
Jika ada sebuah
layangan yang berekor, itu pertanda dia mengudara dengan misi perdamaian.
Siapapun yang menyerangnya berarti telah melakukan pelanggaran berat dan berhak
dimarahi. Sedari awal anak-anak itu sudah mencerap kebijaksanaan bahwa hidup
tak hanya berisi kompetisi dan saling mengungguli. Seringkali, hidup juga
menuntut kerja sama dan saling toleransi.
Sementara di udara
berlangsung pertarungan seru, di permukaan tanah berlangsung perburuan
layang-layang yang kalah. Jika di udara terlihat layang-layang putus akibat
kalah bertarung, segerombolan anak akan berlarian mengejarnya ke tempatnya
jatuh; bisa di pohon, di atap, tiang listrik, atau bisa juga terjatuh begitu
saja di hamparan lapang. Sekali satu anak memegangnya, layangan itu menjadi
miliknya, dan yang lain bisa menghentikan pengejarannya dengan lapang dada
untuk kemudian memburu kesempatan lain.
Permainan ini tidak hanya menyediakan norma-norma etis semata, ada kalanya permainan ini mengajak anak-anak mengapresiasi keindahan, menikmatinya sebagai
salah satu bagian terpenting dalam hidup. Lihat saja layang-layang itu,
bermacam-macam bentuknya, berupa-rupa ukurannya. Bahkan sebagian ada yang
memiliki bunyi tertentu. Jika seorang anak menemukan layang-layang semacam ini
di tanah atau di atas pohon, dia harus mengembalikannya pada pemiliknya.
Sungguh jahat dia yang mempertontonkan keindahan yang bukan miliknya. Lain
ceritanya kalau ternyata si pemilik menyerahkan layang-layangnya kepada
penemunya.
4.
Main hadang
Peraturan Dan Permainan
1. Lapangan
Lapangan
permainan dapat dibuat diruang tertutup (stadion tertutup, gedung olahraga,
gedung pertemuan, dll) atau dapat pula dilakukan diruang terbuka (stadion
terbuka, halaman rumah, lapangan terbuka, jalan raya, dll)
Bentuk lapangan
yaitu berbentuk empat persegi panjang berpetak-petak, dengan ukuran:
·
Panjang 15 meter dan lebar 9 meter. Dibagi menjadi
6 petak dengan masing-masing petak berukuran 4,5 m x 5 m.
·
Lapangan permainan ditandai dengan garis dengan
lebar 5 cm.
·
Garis pembagi lapangan permainan menjadi 2 bagian
memanjang disebut garis tengah.
Dalam perkembangannya, hadang bukan hanya dilakukan
dilapangan-lapangan konvensional (lantai keras, rumput dan tanah liat), tetapi
dewasa ini, perlu dan sedang dikembangkan hadang yang dilakukan di lapangan
dengan bahan sintetis, dengan tujuan lebih kepada kenyamanan dan keamanan.
2. Perlengkapan
·
Bendera untuk hakim garis dengan ukuran
masing-masing 30 x 30 cm, panjang tangkai 40 cm. Warna kuning dan merah
berbentuk segi empat.
·
Papan nilai untuk mencatat nilai papan tulis
atau (white board).
·
Kapur/tepung terigu/cat/line paper, kapur atau tepung terigu
digunakan apabila lapangan permainan di rumput atau tanah. Cat dan paper line digunakan apabila lapangan di
atas lantai semen dan jalan beraspal.
·
Peluit diperuntukan pada kedua wasit yang akan
mmemimpin pertandingan.
·
Jam/ stop
watch.
·
Meja dan kursi.
·
Alat tulis.
·
Formulir pertandingan untuk mencatat susunan
pemain dan hasil pertandingan.
0 Response to "MAKALAH PERMAINAN GASING, KASTI, LAYANG-LAYANG DAN MAIN HADANG"
Posting Komentar