TINJAUAN PROSES PASCA PANEN KELAPA SAWIT PADA PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

TINJAUAN PROSES PASCA PANEN KELAPA SAWIT 
PADA PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT

I.                PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelapa sawit  merupakan famili Palmaceae dan berasal dari Afrika Barat. Tanaman ini merupakan tanaman daerah tropis yang tumbuh baik pada suhu optimum 28oC dengan curah hujan optimal 1500 – 4000 mm. Ketinggian tempat untuk pertumbuhan kelapa sawit  adalah 0 – 500 m di atas permukaan laut. Tanaman kelapa sawit cocok tumbuh dan berkembang dengan baik di luar daerah asalnya, termasuk Indonesia. Kelapa sawit merupakan tanaman komoditas perkebunan yang cukup penting di Indonesia dan masih memiliki prospek pengembangan yang cukup cerah. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil dan apabila masak, berwarna merah kehitaman. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Dan tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar (Meta, 2008)..
Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen.  Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh (brondolan) dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Disamping itu ada kriteria lain tandan buah yang dapat dipanen apabila tanaman berumur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan yang jatuh kurang lebih 10 butir, jika tanaman berumur lebih dari 10 tahun, jumlah brondolan yang jatuh sekitar 15-20 butir.
Dalam proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO, ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan, baik itu dari segi penanganan pasca panennya, tahapan pengolahannya, dan alat atau mesin yang digunakan dalam dua kegiatan tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat sebuah judul praktek lapang yakni Tinjauan Pasca Panen Kelapa Sawit pada PT. Nafasindo Kecamatan Kota Baharu Kabupaten Aceh Singkil.

B. Tujuan Praktek Lapang
Adapun tujuan dilaksanakan praktek lapang ini adalah untuk meninjau proses pengolahan pasca panen kelapa sawit serta peralatan dan mesin pengolahan kelapa sawit di PT. Nafasindo Kecamatan Kota Baharu Kabupaten Aceh Singkil.

C.    Ruang Lingkup Praktek Lapang
            Ruang lingkup Praktek Lapang ini, yaitu:
1.      Pengenalan Pabrik kelapa sawit dan struktur organisasinya secara umum di PT. Nafasindo Kecamatan Kota Baharu Kabupaten Aceh Singkil.
2.      Mempelajari proses pasca panen kelapa sawit sampai menjadi CPO.
3.      Mempelajari mesin dan peralatan pengolahan kelapa sawit.


D. Metode Praktek Lapang
  Metode pengambilan data yang digunakan dalam Praktek Lapang di  PT. Nafasindo Kecamatan Kota Baharu Kabupaten Aceh Singkil adalah meliputi :
1.      Pengambilan data primer berupa pengamatan secara langsung dan wawancara dengan berbagai pihak (pimpinan dan karyawan).
2.      Pengambilan data sekunder berupa studi kepustakaan.
3.      Pengambilan gambar pada kegiatan proses pasca panen minyak kelapa sawit.

E. Tempat dan Waktu Praktek Lapang
Praktek lapang ini dilaksanakan dari tanggal 02 Juli 2012 sampai 26 Juli 2012 di PMKS PT. Nafasindo Kecamatan Kota Baharu Kabupaten Aceh Singkil. 

0 Response to "TINJAUAN PROSES PASCA PANEN KELAPA SAWIT PADA PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT"