ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR
YANG BERHUBUNGAN DENGAN
SIKLUS HAID PADA
REMAJA PUTRI
Latar
Belakang : Menstruasi
adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, di sertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium. yang diperoleh dari MAN MONTASIK Aceh Besar,
didapatkan jumlah siswi sebanyak 101
orang, dari 10 orang yang diwawancara 8 orang mengaku bahwa siklus
menstruasinya tidak teratur dari penjelasan mereka didapatkan keterangan bahwa
mereka tidak terlalu mempedulikan siklus menstruasinya hal ini barengi dengan
adanya tingkat stress yang dirasakan seperti belajar, tugas sekolah yang
semakin banyak serta waktu yang singkat dalam belajar jika akan menghadapi
ujian yang membuat mereka merasa stress
Tujuan
Penelitian : Untuk
mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Siklus Haid pada Remaja Putri
di MAN MONTASIK Aceh Besar.
Metodelogi
Penelitian : penelitian
ini bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan populasi 343
orang. Teknik pengambilan sampel secara menggunakan Rumus Slovin dengan
jumlah 51 orang, ibu hamil waktu penelitian dilakukan pada tanggal 15 september
2015 menggunakan uji statitik Chi-square
Hasil
Penelitian : Diperoleh hasil bahwa
dari
bahwa 16 responden yang tidak stress mengalami siklus haid yang teratur yaitu
sebanyak 12 responden (75%), nilai p=0,034
(p<0,05),aktvitas fisik dari 28
responden yang melakukan aktifitas fisik aktif
mengalami siklus haid yang teratur yaitu sebanyak 19 responden (67,9%)
nilai p=0,017 (p<0,05).
Kesimpulan :
Adanya hubungan antara stress dan aktivitas
fisik Dengan
Siklus Haid Pada Remaja Putri
Saran : Diharapkan Dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menambah informasi seputar pengetahuan
siklus haid.
.
Kata Kunci : Stres,
Aktifitas Fisik, Siklus Menstruasi
Daftar Pustaka :
12 buku, 1 situs internet (2005-2013).
Halaman : xii + 48 Halaman + 12 lampiran + 1
Gambar + 8 table
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Remaja atau adolescence
berasal dari bahasa dari bahasa latin “ adolescere” yang berarti tumbuh
kearah kematangan. Kematangan yang di maksud adalah bukan hanya kematangan
fisik saja, tetapi juga kematangan social dan psikologis. Masa remaja adalah
masa transisi yang di tandai oleh adanya perubahan fisik, emosi, dan psikis.
Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan
organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja adalah
periode peralihan dan masa anak kemasa dewasa (Widyastuti,2009).
Ciri dari kedewasaan seorang wanita
adalah adanya perubahan-perubahan sikluk pada alat kandungannya sebagai
persiapan untuk hamil. Selama masa kanak-kanak, ovarium masih dalam keadaan
istirahat, belum mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Pada masa pubertas,
terjadi perubahan-perubahan alam ovarium yang mengakibatkan pula perubahan
besar pada seluruh tubuh wanita tersebut (Yulaikhah,2009).
Menstruasi adalah perdarahan secara
periodik dan siklik dari uterus, di sertai pelepasan (deskuamasi) endometrium
(Winkjosastro,2009). Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir
90% wanita memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki panjang
siklus 28 hari,
namun
beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi
indikasi adanya masalah kesuburan. Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari
pertama periode menstruasi. Hari dimana perdarahan di mulai disebut sebagai
hari pertama yang ke mudian dihitung sampai dengan hari terakhir yaitu 1 hari
sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya di mulai (saryono,dkk.2009).
Gangguan menstruasi dapat terjadi pada
sebagian perempuan di Negara industri maupun Negara berkembang. Factor-faktor
yang berhubungan dengan gangguan siklus menstuasi seperti stress, aktivitas
fisik dan diet (Kusmiran,2012).
Proses ternyadinya menstruasi merupakan
sebuah siklus. Pada tiap siklus haid FSH (follicle stimulatinghormone)
dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat berkembang
dalam ovarium.Umumnya satu folikel, kadang-kadang juga lebih dari
satu,berkembang menjadi folikel de Graff yang membuat estrogen.Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga lobus
anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormone gonadotropin yang
kedua, yakni LH ( luteinizing hormone ). Produksi kedua hormon gonadotropin
(FSH dan LH) adalah dibawah pengaruh
releasing hormones (RH) yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis.
Penyaluran RHini sangat
dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Pula
olehpengaruh dari luar, seperti cahaya,bau-bauan melalui bulbus olfaktorius,
dan hal-hal psikologik(Wiknjosastro, 2007),
Siklus menstruasi biasanya dimulai pada wanita muda
umur 12-15 tahun (menarche) yang terus berlanjut pada umur 45-50 tahun
(menopause) tergantung pada berbagai
factor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi dan berat tubuh relative
terhadap tinggi tubuh. Pada umumnya
siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Siklus normal berlangsung
dalam rentang wktu 21- 35 hari
(Saryono,dkk.2009).
Menurut Wijayanti (2009), siklus mentruasi
di pengaruhi oleh serangkaian hormone yang di produksi oleh tubuh, yaitu Letuinizing
Hormon (LH). Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan estrogen. Selain itu, siklus mentruasi juga di pengaruhi
oleh kondisi psikis wanita sehingga dapat maju atau mundur.
Pada remaja suka mengeluh tentang
sekolah, misalkan kegiatan belajar, banyaknya tugas-tugas, ketakutan menghadapi
ujian akhir juga minat terhadap pendidikan jenjang yang lebih tinggi untuk
meraihnya dan lain-lainnya dapat berpengaruh terhadap siklus menstruasi,stress
menyebabkan perubahan sistemik dalam tubuh khususnya sistem persarafan dalam
hipotalamus melalui perubahan prolaktin atau endogenous opiate yang dapat
memengaruhi elevasi kortisol basal dan menurunkan hormone lutein (LH) yang
menyebabkan amenorrhea. Gangguan
perdarahan menstruasi dapat menimbulkan resiko patologis apabila dihubungkan
dengan banyaknya kehilangan darah , menganggu aktivitas sehari-hari, adanya
indikasi inkompatibel ovarium pada saat konsepsi atau adanya tanda-tanda kanker
(kusmiran.2012).
Beberapa studi, menyatakan bahwa
prevalensi pada populasi wanita usia 18-55 tahun mengalami gangguan dengan
menstuasinya dan juga dari hasil penelitian pelajar lebih sering menunjukan
variasi menstruasi yang bermasalah, seperti menstruasi yang tidak teratur.
Siklus menstruasi yang abnormal berhubungan dengan stres psikologi
(Nepomneschy, 2008).
Bedasarkan data yang diperoleh dari MAN
MONTASIK Aceh Besar, didapatkan jumlah siswi
sebanyak 101 orang, dari 10 orang yang diwawancara 8 orang mengaku bahwa
siklus menstruasinya tidak teratur dari penjelasan mereka didapatkan keterangan
bahwa mereka tidak terlalu mempedulikan siklus menstruasinya hal ini barengi
dengan adanya tingkat stress yang dirasakan seperti belajar, tugas sekolah yang
semakin banyak serta waktu yang singkat dalam belajar jika akan menghadapi
ujian yang membuat mereka merasa stress, tugas sekolah yang semakin bertambah
dan juga takut akan menghadapi kenaikan kelas karena akan semakin banyak tugas
sekolah yang harus dijalani. Mereka juga menyatakan adanya perubahan dalam
siklus menstruasi jika sedang mengalami stres seperti menstruasi yang terlambat
(dalam 2 bulan tidak ada mens), siklus menstruasi yang lebih cepat, darah
menstruasi yang lebih banyak, serta perut kram atau dysmenorea.
A.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang
di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah “ Apakah Ada Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Siklus Haid pada Remaja Putri di MAN MONTASIK Aceh
Besar.
B.
Tujuan
Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Adapun tujuan umum
penelitian ini adalah Untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Siklus Haid pada Remaja Putri di MAN MONTASIK Aceh Besar.
2.
Tujuan
Khusus
a. Untuk
mengetahui hubungan antara stress dengan
siklus haid pada remaja putri MAN Montasik Aceh Besar.
b. Untuk
mengetahui hunbungan antara aktivitas fisik dengan siklus haid pada remaja
putri di MAN Montasik Aceh Besar.
C.
Manfaat
Penlitian
1. Bagi
Responden
Dapat menambah
pengetahuan tentang siklus haid.
2. Bagi
tempat penelitian
Dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menambah informasi seputar pengetahuan
siklus haid.
3. Bagi
peneliti lain
Dapat
dijadikan informasi dan acuan sebagai
perbandingan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.
D.
Ruang
Lingkup Penelitian
1. Materi
Penelitian
ini mengkaji factor-faktor yang berhubungan dengan siklus haid pada remaja
putri
2. Tempat
Penelitian
ini sudah dilakuakan di MAN MONTASIK Aceh Besar.
3. Responden
Responden
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X.
4. Waktu
Penelitian ini dilakukan
pada tanggal 15 september 2015
E.
Keaslian
penelitian
Penelitian
tentang factor-faktor yang berhubungan dengan siklus haid sudah pernah
diteliti oleh :
1. Asniya
Rakhmawati ( 2012) dengan judul “ Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Gangguan
Siklus Menstruasi Pada Wanita Dewasa Muda. Hasil penelitiannya obesitas dan
stress merupakan factor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan siklus
menstruasi. Setelah dikontrol dengan stress, pebgaruh obesitas dalam
menyebabkan gangguan silus menstruasi menjdi lebih kecil (OR=1;OR 2,8).
2. Desty
Nur Isnaeni ( 2010) dengan judul “Hubungan Stress Dengn Pola Mensruasi Pada
Mahasiswa D-IV Kebidanan Jalur Regular Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hasil penelitiannya adalah ada hubungan antara stress dengan pola menstruasi
pada mahasiswa D-IV Kebidanan Jalur Regular Universitas Sebelas maret
Surakarta.
UNTUK MENDOWNLOAD FILE LENGKAP SILAHKAN HUBUNGI PEMILIK KARYA INI ATAU HUBUNGI DI (muhammad.udai.tp@gmail.com)
Minta Password Pada admin Blog
DOWNLOAD
0 Response to "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKLUS HAID PADA REMAJA PUTRI"
Posting Komentar