Tugas Makalah Elemen Mesin
Proses Kerja Alat Pengkukuran Kelapa Dengan Menggunakan Mesin Kukur KelapaI. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kelapa
adalah komoditas perkebunan yang banyak memiliki manfaat. Pemanfaatan bagian-bagian
dari kelapa dari akar hingga pucuknya dapat menghasilkan berbagai macam produk
yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Saat ini di Indonesia kelapa termasuk
salah satu komoditas perkebunan yang tertinggal dibandingkan komoditas
perkebunan lainnya seperti kelapa sawit, karet dan kakao. Komoditas produksi
dari kelapa dapat dihasilkan dari air, daging buah, tempurung dan bagian
lainnya dari kelapa. Salah satu bahan
yang dapat dihasilkan dari daging buah kelapa adalah santan , dimana sebelum
santan dihasilkan dari daging kelapa terlebih dahulu kita menghancurkan daging
kelapa tersebut dengan alat pengukur kelapa.
Untuk diketahui bahwa konsumsi kelapa di masyarakat
yaitu digunakan sebagai bahan masakan, pembuatan minyak dan lain-lain. Konsumsi
kelapa tersebut biasanya dalam bentuk santan. Dimana santan merupakan bahan
dasar olahan yang diperoleh dengan pemeresan daging kelapa segar yang
sebelumnya telah dikukur, baik dengan
penambahan air atau tanpa penambahan air. Pada saat kita mengkukur kelapa
dengan suatu mesin pengukur seringkali kita melupakan aspek ergonomika dari
proses pengerjaan mengkukur kelapa. Jika kita mengukur dalam jumlah banyak
tentu hal ini dapat membuat kita kelelahan dan tidak nyaman.
B. Tinjauan permasalahan
Tujuan dari makalah ini dalah unutuk mengetahui masalah ergonomika yaitu tentang beban otot statis, oklusi karena tekanan, kondisi kerja yang berlawanan dengan gravitasi dam lama waktu pengerjaan dalam proses menggunakan mesin keban ototukur kelapa.
B. Tinjauan permasalahan
Tujuan dari makalah ini dalah unutuk mengetahui masalah ergonomika yaitu tentang beban otot statis, oklusi karena tekanan, kondisi kerja yang berlawanan dengan gravitasi dam lama waktu pengerjaan dalam proses menggunakan mesin keban ototukur kelapa.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Buah kelapa (Cocos mucifera) adalah buah yang terkenal mempunyai fungsi ekonomis yang
tinggi, kerena kulit sampai isinya dapat dimanfaatkan. Daging buah kelapa
merupakan sumber untuk mendapatkan minyak kelapa yang baik digunakan untuk
bahan baku industri sabun maupun sebagai bahan baku rumah tangga.
Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari
suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos.
Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap
sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah
sebutan untuk buah
yang dihasilkan tumbuhan ini.
Pohon
dengan batang
tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan
berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahar berpasir pantai.
Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe
monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Kayunya kurang baik
digunakan untuk bangunan. Daun tersusun secara majemuk, menyirip sejajar
tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang, warna daun
hijau kekuningan. Bunga
tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga
jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan,
sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm
sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah
tersusun dari mesokarp berupa serat yang
berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras
(disebut batok) dan kedap air;
endokarp melindungi biji
yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan
yang mengandung banyak enzim, dan fasa padatannya mengendap pada dinding
endokarp ketika buah menua; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap
untuk berkecambah (disebut kentos).
Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan
pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisir Samudera
Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika.
Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut, namun
akan mengalami pelambatan pertumbuhan. ( Wikipedia, 2010)
Kandungan Senyawa Santan Kelapa
Minyak dalam santan terdapat dalam bentuk emulsi minyak air
dengan protein sebagai stabilisator emulsi. Air sebagai pendispersi dan minyak
sebagai fase terdispersi. Di dalam sistim emulsi minyak air, protein membungkus
butir-butir minyak dengan suatu lapisan tipis sehingga butir-butir tersebut
tidak dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu.
Butir-butir minyak dapat bergabung menjadi satu fase
kontinyu jika sistem emulsi di pecah dengan jalan merusak protein sebagai
pembungkkus butir-butir minyak. Dalam industri makanan, peran santan sangat
penting baik sebagai sumber gizi, penambahan aroma, cita rasa , flavour dan
perbaikan tekstur bahan pangan hasil olahan.
Senyawa
Nonylmethylketon pada Santan Kelap
Santan mengandung senyawa nonylmethylketon, dengan suhu yang
tinggi akan menyebabkan bersifat volatil dan menimbulkan bau yang enak.
Mengekstraksi santan dapat dilakukan pemerasan dengan tangan dan dilakukan
penyaringan.
Pemarutan merupakan tahap pendahuluan dalam memperoleh
santa. Pemarutan bertujuan untuk menghancurkan daging buah dan merusak jaringan
yang mengandung santan sehingga santan mudah keluar dari jaringan tersebut.
Pemerasan dengan menggunakan tangan untuk memberikan tekanan
pada hasil parutan dan memaksa santan keluar dari jaringan.
Santan dapat mengalami destabilisasi oleh beberapa mekanisme
destabilisasi yaitu :
- Pembentukan
krim dan sedimentasi yang disebabkan oleh gaya grafitasi pada fase-fase
yang densitasnya berbeda.
- Flokulasi
atau pengelompokan ( clutering ), setelah flokulasi, globula lemak
bergerak sebagai kelompok bukannya individu. Flokulasi tidak melibatkan
kerusakan lapisan tipis antar permukaan, yang dalam keadan normal
mengelilingi masing-masing globula, dan demikian tidak melibatkan
perubahan ukuran globula asli. Muatan elektrostatik yang kurang cukup pada
permukaan merupakan penyebab utama flokulasi.
- Koalesensi
( coalescence) yang melibatkan pecahnya lapisan tipis antar permukaan ,
penggabungan globula-globula, dan penurunan areal antar permukaan.
III.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Analisa
Data
Spesifikasi
Alat :
220
volt-50Hz
2800
rpm
Poros
dengan beban puntir.
Penyelesaian
;
1.
2. fc
= 1,0
3. Pd
= 1,0 x 0,186 = 0,186 Kw
4.
5. S45C,
σβ = 58 (kg/mm2), Sf1 = 6,0, Sf2 =
2
6. τa = 58/ (6,0 x 2) = 4,83 (kg/mm2)
7. Cb
= 2,0 Kt = 1,5
8.
= 12,8 (mm)
Diameter poros 13 mm
9. Anggaplah diameter bagian yang menjadi tempat bantalan
adalah 14
Jari-jari fillet =
(14-13)/ 2 = 0,5 (mm)
Alur pasak 5 x 5 fillet
0,25
10. Konsentrasi
tegangan pada poros bertetangga adalah
0,5/13 = 0,038, 14/13
=1,07 , β = 1,37
Konsentrasi tegangan
pada poros dengan alur pasak adalah
0,25/ 13 = 0,019, α =
2,3, α >β
11. Dari
persamaan
τ = 5,1 x 674/(13)3
= 1,56 (kg/mm2)
12. τa
. Sf2 / 2,3 = 4,83 x 2,0/2,3 = 4,2 (kg/mm2)
τ
x cb x Kt = 1,56 x 2,0 x 1,5 = 4,68 (kg/mm2)
jadi
τa . Sf2 / 2,3 < τ x cb x Kt.
13. anggaplah
diameter ds = 15 (mm)
14. diameter
bantalan 17 (mm)
15. jari-jari
fillet (17-15)/2 = 1 (mm)
Alur
pasak 6 x 3,5 x 0,4
16. Konsentrasi
tegangan dari poros bertetangga adalah
1/
15 = 0,067, 17/15 = 1,13
Konsentrasi
tegangan dari poros dengan alur pasak adalah
0,4/17
= 0,023 α = 2,8 α>β
17. τ
= 5,1 x 674 /(15)3 = 1,02 (kg/mm2)
18. 4,83
x 2,0/ 2,8 = 3,45 (kg/mm2)
19. 1,02
x 2 x 1,5 = 3,06 (kg/mm2)
Jadi
τa . Sf2 / 2,3 > τ x cb x Kt.
ds
= Ø 15 x Ø 17
jari-jari
fillet 1 (mm)
pasak
6 x 6
alur
pasak 6 x 3,5 x 0,4.
Diameter
poros motor dengan daya 0,186 (Kw) x 5 kutub adalah lebih besar Ø 14, yaitu 19.
B.
Pembahasan
Jika
sebuah poros mempunyai kekuatan yangcukup tetapi jika kelenturan atau refleksi
puntirnya terlalu besar maka akan mengakibatkan ketidak teletian terhadap mesin
dan akan menimbulkan getaran yang keras.
Kekuatan
poros kekakuannya juga harus di perhatikan dan disesuiakan dengan mesin yang
akan melayani proses tersebut. Tarikan atau tekanan yang ada pada poros akan
kemungkinan adanya pembebanan tambahan maka harus diperhitungkan faktor-faktor
keamanan yang harus diambil sesuai dengan daya yan diperlukan.
Dengan demikian harus diperlukan koreksi
pada daya rata-rata dengan menggunakan faktor kereksi dan perencanaannya.
Pemilihan bahan untuk poros juga harus dikaji sesuai dengan beban dan daya yang
disalurkan dari mesin ke poros. Karena apabila tidak sesuai dengan standar yang
telah ditentukan maka akan dapat membahayakan operator.
IV.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun
beberapa hal yang dapat disimpulkan dari analisa masalah pada proses kerja
pengkukuran kelapa dengan menggunakan mesin kukur kelapa adalah :
·
Penentuan besarnya
poros sangatlah tergantung pada besarnya daya yang akan disalurkan.
·
Semakin besarnya
pembebanan yang diterima poros hendaklah kita memilih bahan yang sesuai dengan
pembebanan yang di terima.
·
Dapat menentukan
sebuah poros yang akan direncanakan sehingga cukup kuat untuk menahan beban
yang akan di terima poros.
·
Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam penggunaan poros
1. Kekuatan
poros (harus lah cukup aman untuk menahan beban-beban).
2. Kekakuan
poros (kekakuan poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis
mesin yang akan transmisikan dayanya dengan poros tersebut).
3. Material
poros.
Komentar