JURUSAN FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
Karya Tulis Ilmiah Juli 2017
Nama :
MAGRINA ULFA
Nim : P0
7139014014
(Jumlah KTI 5, Halaman 57, Tabel 2, Gambar 3,
Lampiran 19)
UJI
EFEK HIPNOTIK EKSTRAK ETANOL
BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.)
TERHADAP MENCIT JANTAN
ABSTRAK
Tanaman rosella merupakan tumbuhan yang
banyak tumbuh di Asia. Rosella kaya akan manfaat diantaranya sebagai diuretik,
menurunkan panas, meluruhkan dahak, antiinflamasi, antihipertensi, antibakteri
dan memperlancar buang air besar (menstimulsi gerak peristaltik usus), pelarut
sedatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya efek hipnotik pada
kelopak bunga rosella (Hibiscus sadariffa
L.) dan mengetahui dosis berapa yang memiliki onset paling cepat dan durasi paling
lama dari ekstrak etanol bunga rosella. Penelitian ini bersifat eksperimental
laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dibagi
menjadi 5 perlakuan dan 5 kali ulangan yaitu Na CMC 0,5% sebagai kontrol
negatif, Diazepam 2 mg sebagai kontrol positif, ekstrak etanol bunga rosella
dengan dosis 250 mg/Kg BB, 500 mg/Kg BB, 750 mg/Kg BB. Parameter untuk melihat
efek hipnotik adalah onset dan durasi tidur mencit. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga rosella dengan 750 mg/Kg BB memiliki
efek hipnotik yang paling besar setelah diazepam 2 mg. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa onset
dan durasi memiliki perbadaan bermakna dengan nilai p=0,004 dan p=0,002 (p<0 hasil="" i="" lanjut="" nbsp="" uji="">Mann Whitney0>
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidur
merupakan salah satu komponen terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Tidur
merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan. Dengan tidur semua
keluhan akan hilang atau berkurang dan kembali mendapatkan tenaga serta
semangat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi (Setiawan, dkk., 2012).
Tidur nyenyak dapat mengurangi stress, meningkatkan produktivitas dan
meningkatkan fungsi mental (Ningsih, dkk., 2014). Hal tersebut akan menjadi
bertolak belakang jika kita menderita insomnia (sulit tidur). Kurang tidur
dapat menurunkan produktivitas dan kemampuan tubuh untuk mencegah infeksi
(Anggara, 2009).
Gangguan
tidur merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat perkotaan di zaman
modern ini. Gangguan tidur yang sering dikeluhkan adalah insomnia, jika keadaan
ini terus menerus dibiarkan akan menyebabkan dampak yang buruk pada kesehatan
manusia seperti tingginya tekanan darah, serta serangan jantung (Haq, 2009).
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa individu menggunakan obat-obatan yang
mampu mempercepat induksi tidur dan memperlama waktu tidur seperti sedatif dan
hipnotik.
Suatu
sedatif dalam dosis terapi memberikan efek penurunan aktivitas, mengurangi
ketegangan, dan menenangkan penggunanya, jika suatu sedatif ditingkatkan
dosisnya akan menyebabkan efek hipnotik (menidurkan) (Tan dan Rahardja, 2007).
Hipnotik merupakan golongan obat yang dapat menyebabkan depresi pada susunan
saraf pusat (SSP). Efeknya bergantung kepada dosis, mulai dari yang ringan
yaitu menyebabkan kantuk, menidurkan, hingga yang berat yaitu hilangnya
kesadaran, keadaan anestesi, koma dan
mati. Sedangakan bila obat-obat hipnotik terlalu sering digunakan, maka
menyebabkan akumulasi dan efek samping lainnya yaitu kerusakan degeneratif hati
serta reaksi alergi yang kerap kali muncul pada pasien (Gunawan, 2007 dalam
Ningsih dan Nova, 2014).
Penggunaan
obat tradisional sudah dikenal baik di negara berkembang maupun negara maju,
salah satunya penggunaannya dapat mengatasi gangguan sulit tidur. Salah satu
tanaman obat yang berkhasiat mengatasi insomnia adalah bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) rosella
merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh di Asia. Bagian bunga yang banyak
digunakan adalah bagian kelopak yang berdaging tebal dan berwarna merah.
Menurut
Rostinawati (2009) ekstrak bunga rosella mengandung senyawa alkaloid,
flavonoid, saponin dan tanin. Beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwa
dari tanaman lain seperti umbi rumput teki (Cyperus
rotundus L) dan daun kratom (Mitragyna
speciosa) memiliki senyawa alkaloid, flavonoid dan saponin merupakan
beberapa senyawa yang diduga berperan pada efek sedatif (Dini, dkk., 2013 dalam
Ningsih dan Nova, 2014).
Penelitian
yang dilakukan oleh Kathun., dkk (2011) menunjukkan bahwa ekstrak rosella pada dosis
250 mg/Kg BB dan 500 mg/Kg BB berpotensi memiliki efek ansiolitik. Ansiolitik
merupakan obat-obatan yang digunakan mengatasi ketegangan, rasa takut, gelisah
yang berlebihan. Semua obat ansiolitik menyebabkan sedasi, obat yang sama dalam
klinik sering digunakan sebagai ansiolitik dan hipnotik (menyebabkan tidur)
(Mycek, 2001). Maka dari itu penting untuk mengetahui apakah bunga rosella
berkhasiat sebagai hipnotik.
Berdasarkan
uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti efek hipnotik dari ekstrak etanol
bunga rosella (Hibiscus sabdariffa
L.) terhadap mencit jantan Mus musculus.
1.2.
Perumusan Masalah
1.
Apakah ekstrak
etanol bunga rosella (Hibiscus sabdariffa
L.) dapat memberikan efek hipnotik pada mencit jantan ?
2.
Pada dosis
berapakah ekstrak etanol bunga rosella (Hibiscus
sabdariffa L.) yang memiliki onset
paling cepat dan durasi paling lama ?
1.3.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk
membuktikan efek hipnotik ekstrak etanol bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) pada mencit jantan
2.
Untuk mengetahui
dosis berapa yang memiliki onset paling cepat dan durasi paling lama dari
ekstrak etanol bunga rosella (Hibiscus
sabdariffa L.) sebagai hipnotik pada mencit jantan.
1.4.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umumnya dan bidang farmasi
khususnya dalam menggunakan ekstrak etanol bunga rosella sebagai obat hipnotik.
Untuk Selengkapnya Silahkan Download Disini
Komentar